August 28, 2013

Mimpi Si Gelandangan.

Keriuk bunyi perut memecah keheningan
Sang ibu mengeluh menatap wajah si kecil
Lemah tubuhnya, menggeletar kedinginan
Raut mukanya buntu, tiada pengertian

Sabar ya nak, ujar sang ibu
Butiran mutiara di mata disembunyi
Takut diperhati
Harapannya menjulang pada Yang Kuasa tika itu
Memohon meminta si anak lekas beradu

Kita tiada apa nak, walau secebis roti
Bungkaman suaranya menjerit dalam hati
Namun tidak kuat kudratnya saat itu
Untuk mengatakan yang benar
Untuk mengaku diri gusar
Untuk mengadu dan menyelar.

Dia sedar
Dia berupa si gelandangan
Dia bergelar manusia bawahan
Namun yakinnya pada Yang Menciptakan
Tetap teguh
Tetap kental
Untuk merentasi lembaran hari mendatang.

Moga wujud kelak suatu saat tika ada yang memberi pinjam kudrat
Dan tika ada yang ikhlas menghulur tangan tanpa selindung api muslihat.

2 comments:

YuSeNzE - KniGhT said...

Gerhana pada bulan dan mentari,
Tidak kelam hanya suram,
Antara sunyi mencari keriuhan,
Yang tampil hanya ketegangan,
Berlapik bahasa bersuara tentangan,
Hidup berpaksi aras revolusi,
Mencari di tabir gemalai tidak kelihatan,
Suara dilaung tidak kedengaran,
Sumpah janji tetap dipertahankan.

Gadis Reformasi teras perjuangan.

Peace yo!!

Zana Tingtong said...

Nice one :)